Pernah men-dolonload file berukuran besar, sudah menghabiskan waktu yang cukup lama
dan uang yang tidak sedikit, dan menemukan bahwa file tersebut tidak bisa dibuka
dengan baik? Pastinya
akan sangat kesal sekaligus menyesal, apalagi kalau file tersebut sangat
dibutuhkan, sementara, mendownload lagi akan menghabiskan usaha yang tidak
sedikit.
Atau,
pernahkan Anda menyimpan file back-up yang telah berusia bertahun- tahun, namun
ternyata rusak ketika dibuka beberapa waktu kemudian? Padahal, Anda sudah
menghabiskan ruang harddisk yang cukup besar hanya untuk menyimpan file yang
rusak tersebut.
Dalam
menyimpan file, kita mungkin bisa memastikan kualitas media penyimpanan yang
digunakan. Namun, terkadang, karena satu dan lain hal (hardware, software,
ataupun
kesalahan
sendiri). file tersebut menjadi rusak. Atau, yang paling sering ditemukan, file
rusak karena proses transfer yang tidak sempurna. Ada baiknya kalau kita lebih
berhati-
hati
ketika bekerja dengan file. Paling tidak, apabila kita men-download, pastikan
fl1e yang di-download tidak rusak. Apabila kita mendistribusikan file, pastikan
fiIe kita tidak rusak sehingga orang lain mendapatkan file yang benar. Beberapa
flle mungkin tidak terlalu sensitif apabila kehilangan/rusak satu atau dua
byte. Namun, sebagian lagi sangat sensitif.
Untuk memeriksa keutuhan atau keabsahan suatu file, kita bisa menggunakan berbagai
program yang menyediakan pemeriksaan checksum pada file tersebut, menggunakan
berbagai algoritma yang telah dikenal Iuas dan telah terbukti bisa diandalkan. Selama
hasil checksum benar (dengan algoritma yang terbukti), maka flle tersebut
dipastikan sama dengan fi.le sumber. Pemeriksaan file jelas tidak hanya
berdasarkan ukuran file saja.
Beberapa program
yang bisa digunakan untuk memeriksa
checksum sebuah file:
- sum (1), memeriksa checksum dan menghitung jumlah blok dalam file.
- cksum (1), memeriksa checksum CRC dan menghitung ukuran file.
- mdbsum (1), menghitung dan memeriksa message diget MD5 (128-bit).
- shalsum (1), menghitung dan memeriksa message diget SHA1 (160-bit).
- sha224sum (1), menghitung dan memeriksa message diget SHA224 (224-btt).
- sha256sum (1), menghitung dan memeriksa message diget SHA256 (256-bit).
- sha3B4sum (1), menghitung dan memeriksa message diget SHA3B4 (384-bit).
- sha5l2sum (1), menghitung dan memeriksa message diget SHA512 5 12-bit)
(sumber :http://www.infolinux.web.id)
0 komentar:
Posting Komentar